MITOS LATIHAN BEBAN TERHADAP ANAK-ANAK & REMAJA

MITOS LATIHAN BEBAN TERHADAP ANAK-ANAK & REMAJA

  

Penulis : Indra S. Gultom / Tgl : 25 Jan 2017

Sudah menjadi pembahasan umum mengenai latihan beban bagi anak-anak dan para remaja bahwa mereka tidak diperbolehkan untuk latihan beban di usia mereka karena bisa mempengaruhi pertumbuhan mereka.

  Apakah pernyataan dan pendapat umum itu benar apa adanya? dan apakah dengan mitos itu, pemain atau atlit-atlit olahraga di usia tersebut mempengaruhi penampilan meraka untuk bersaing di pertandingan level international?

Inilah pendapat saya dan mohon jangan menjadi acuan bagi anda yang telah membaca tulisan ini karena semua tulisan saya ini hanya berdasarkan pendapat profesional saya sebagai pelatih bola basket dan Guru Olahraga.

  Secara fakta jika kita melihat dari pertandingan olahraga tim seperti bola basket di level Asia, kita bisa melihat bahwa perbandingan skills dan fisik tim Indonesia dengan tim lain sangat berbeda jauh terutama di fisik. Kata fisik disini bukan hanya dilihat dari tinggi, berat  badan dan daya tahan pemain saja namun dilihat dari kekuatan dan percepatan atlit-atlit tersebut dan jika saya simpulkan kita dominan kalah Tinggi badan, percepatan dan kekuatan. 

Untuk permainan bola basket memang sangat di untungkan jika memiliki pemain dengan fisik tubuh yang tinggi namun itu bukan jaminan bahwa tim anda bisa mendominasi pertandingan. Oleh karena itu ada faktor lain yang bisa membuat tim anda menjadi suatu tim yang elit dan salah satunya adalah kekuatan.

 Kembali lagi ke pertanyaan yang saya paparkan diawal tulisan ini dan jika saya tarik benang merahnya adalah adanya suatu kepercayaan dimana latihan beban untuk kekuatan akan mempengaruhi pertumbuhan anak dan itu sudah saya pastikan salah besar.

Saya ingin mengutip pernyataan dari salah satu trainer profesional yaitu Alan Stein yang bekerja didalam menangani tim nasional Amerika Serikat untuk latihan strength and conditioning. 

"Let me put an end to this lingering myth once and for all...

Proper strength training does not stunt growth! In fact, you can actually begin a safe, age appropriate training program as young at 8 or 9 years old. For all of the 13 and 14 year olds who email me or hit me up on Twitter or Facebook asking when they should start strength training... my answer is... today!"

The most important concept to understand is that a child's chronological age and their physical and mental maturity are not always congruent. This includes their muscular and Central Nervous System maturity (coordination, body awareness, etc.) as well as their mental maturity (attention span, ability to process and follow instructions, etc.). Children mature and progress at different rates. Some 10-year olds look and act 16 and some 16-year olds look and act 10! Therefore, individualized modifications should be made for any outlier and you should get approval from a qualified professional prior to implementing a training program.

Jika saya saya simpulkan dari pernyataan diatas adalah latihan beban yang telah disusun dengan baik tidak akan mempengaruhi pertumbuhan anak karena setiap anak berbeda dan mempunyai karakteristik sendiri didalam pertumbuhannya. Oleh karena itu latihan beban untuk anak-anak boleh dilakukan dengan melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan para ahli dan harus mempunyai perbedaan porsi latihan didalam melaksanakan program latihan beban tersebut.

Oleh karena itu saya sarankan jika ingin mendapatkan penampilan yang baik dari pemain-pemain muda kita maka seharusnya kita mempunyai suatu kesadaran yang baik didalam mendapatkan informasi yang berguna dan terbaru didalam meningkatkan penampilan pemain-pemain kita. Olahraga tim sekarang mengalami banyak perubahan seiringnya dengan perkembangan teknologi dan sains dan kita harus bisa beradaptasi dan jangan selalu percaya dengan mitos yang belum tentu diujikan kebenarannya.

Salam olahraga!

#bolabaskethidupsaya

#binabangunbasketindonesia