HARAPAN SEBAGAI PELATIH BINAAN!

Tangerang Selatan, 10 April 2018

Didalam olahraga bola basket sebuah permainan akan menjadi sebuah kegiatan yang akan menarik dan dinikmati oleh pemain dan penonton bila semua sisi positif dari olahraga bola basket ini dapat di-implementasikan dengan baik oleh pelatih,pemain, wasit dan official. Terutama di tingkat yunior yang dibagi menjadi berbagai tingkat pembinaan berdasarkan kelompok umurnya masing-masing.

Tidak mudah menjadi pelatih binaan/pelatih ditingkat yunior yang notabene-nya adalah pelatih awal yang akan menentukan nasib dan karir seorang pemain terhadap olahraga permainan bola basket. Mengapa demikian? karena untuk menjadi pelatih yunior, kita dituntut tidak hanya ilmu pengetahuan dan pedadogi dalam melatih tetapi dibutuhkan juga kesabaran yang tidak ada habisnya. Ingat di level ini para pemain melihat sikap dan sifat pelatih untuk dijadikan panutan didalam mereka berlatih dan tumbuh kembang sebagai individu yang dewasa. Bayangkan saja jika ada pelatih yang tidak bisa bersabar didalam proses tumbuh kembang pemain, bisa dipastikan budaya yang timbul adalah budaya yang jauh dari nilai-nilai olahraga bola basket.

Untuk informasi sekarang olahraga permainan bola basket di Indonesia sudah mulai berkembang. Pembinaan bola basket sudah dimulai dari anak di usia dini dan peran pelatih sangatlah dibutuhkan agar bisa menciptakan pemain yang baik secara kemampuan dan juga sikap mereka didalam maupun diluar lapangan bola basket. 

Hal ini juga menimbulkan banyaknya perubahan di dunia bola basket Indonesia, yaitu :

1. Bertambahnya penataran pelatih yang dilakukan PB.Perbasi untuk memfasilitasi pelatih-pelatih baru yang ingin berkarya.
2. Berdirinya Klub-klub bola basket.
3. Bertambahnya kompetisi Open Tournament di tiap-tiap daerah.
4. Bertambahnya fasilitas lapangan bola basket dari pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan pemain dan klub yang ingin berlatih.

Perubahan-perubahan tersebut tentunya sangatlah baik dan positif untuk perkembangan Bola Basket Indonesia dan kita harus sudah memulai memikirkan rencana jangka panjang dan pendek agar perubahan ini bisa menjadi suatu hal yang mulia.

Menurut pendapat saya (boleh setuju atau tidak) untuk Jangka panjang kita bisa menciptakan suatu budaya atau sistem dimana olahraga bola basket Indonesia bisa berperan penting dalam perkembangan sumber daya manusia yang berkompetensi. Satu hal yang sudah berhasil adalah terciptanya suatu liga di tingkat SMP dan SMA yang rutin  (DBL Indonesia) dan sudah menjadi tolak ukur anak-anak atau pemain untuk bisa berprestasi dan meraih mimpinya di dunia bola basket. Jangka Pendek kita harus bisa mulai mendata semua klub-klub bola basket beserta hasil pembinaannya agar terciptanya suatu hubungan kondusif yang berdasarkan fakta dan bukan berdasarkan karena kepentingan suatu golongan. Sehingga para pelatih,pemain,klub  dan sekolah bisa mendapatkan penilaian yang fair dan kesempatan yang sama untuk bisa berpartisipasi didalam mewakili daerahnya di tingkat regional, nasional maupun internasional.Seperti yang kita ketahui untuk hal ini kita perlu kerja keras untuk merubah budaya tersebut.

Saya yakin jika kita mau berubah dan melanjutkan apa yang sudah baik didalam bola basket Indonesia maka sangatlah mungkin kita bisa bersaing dengan negara tetangga dan menjadi yang terbaik di Asia. Sehingga tidak ada lagi keraguan didalam mempersiapkan tim untuk Piala Dunia 2023 (bola basket) dengan produk hasil binaan kita sendiri.

Itulah harapan saya sebagai pelatih binaan untuk saat ini dan tulisan ini saya buat bukan untuk menilai maupun menyalahkan keadaan yang terjadi didunia perbasketan Indonesia tetapi lebih ke arah pemaparan hasil refleksi yang saya dapatkan dan saya rasakan sebagai pelatih selama ini. Dan sampai saat ini saya masih bermimpi untuk bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anak didik saya dan juga Negara kita untuk bisa berperan lebih ditingkat internasional.

Salam Olahraga dan Salam Kopi hangat untuk para pembina dan pelatih bola basket dimana anda berada.

#bolabaskethidupsaya