Jr.NBA Experience Trip 2015
Tiga hari di
negeri tirai bambu.
Sebelum menceritakan mengenai kegiatan NBA experience trip yang saya
janjikan di tulisan sebelumnya, saya akan menjelaskan mengenai kota di negeri
tirai bambu yang saya kunjungi beserta dengan kebudayaan dan hubungan antar
masyarakat di kota negeri China.
Saya beruntung bisa mengunjungi 3 kota di negeri ini yaitu kota Guangzhou,
Dongguan dan Shenzen. Dari ketiga kota yang saya kunjungi tentu saja kota
Shenzhen adalah yang paling berkesan karena berkesempatan melihat langsung
pertandingan NBA antara Charlotte Hornets dengan LA. Clippers.
Guangzhou City |
Oke langsung saja saya akan menceritakan mengenai karakteristik dari
ketiga kota China tersebut. Pertama Kota Guangzhou, kota ini adalah tempat saya
dan rekan-rekan pelatih mendaratkan kaki di negeri China. Ditempat ini kita
hanya bisa menikmati sebagian kecil area kota Guangzhou karena padatnya acara
dan bisa dibilang ini adalah kota transit kami.
Berikutnya kota Dongguan, kota ini adalah tempat kami tinggal dan
mendapatkan training untuk pelatih dari Dongguan Basketball School. Kami banyak
menghabiskan waktu di kota ini untuk kegiatan maupun sosialisasi dengan
penduduk kota Dongguan. Banyak cerita dan pengalaman yang kami dapatkan di kota
ini.
Dongguan City |
Kota terakhir adalah Shenzhen, kota ini sangat berkesan walaupun kami
hanya 6 jam di kota ini. Walaupun 6 jam
di kota Shenzhen namun sangat berkesan bagi kita semua. Di kota inilah kami
bisa merasakan euforia pertandingan NBA. Bagi saya pengalaman dikota ini tak
akan terlupakan, kapan lagi bisa menikmati pertandingan NBA.
Shenzhen City. |
Melihat langsung
permainan dari pemain-pemain NBA dan yang paling penting melihat langsung NBA
legends seperti; Dikembe Mutombo, Ron Haper, Del Curry, Patrick Ewing dan tentunya
Michael Jordan. Iya benar sekali Michael Jordan salah satu pemain yang terbaik
di permainan bola basket ini.
Dari ketiga kota tersebut saya bisa menilai secara pribadi mengenai hal
yang positif maupun negatif mengenai kota tirai bambu. Tentu saja saya akan
memulainya dengan hal yang positif dulu
yaitu :
1. Ketiga
kota tersebut jalanannya sangat bersih dan bebas polusi ini dikarenakan
kendaraan bermotor dua jarang dan dilarang beroperasi (kota Guangzhou). Sering
terlihat warga mengendarai sepeda roda dua yang ada mesin penggerak.
2. Jalan raya
sangat lebar sehingga menurunkan tingkat kemacetan.
3. Banyak
sekali gedung –gedung tinggi untuk perumahan warga yang teratur sehingga tata
letak kota lebih leluasa walaupun penduduk negeri china ini sangat padat dan
warganya senang berjalan kaki menuju transportasi umum maupun pusat
perbelanjaan.
4. Setiap
gedung dilengkapi dengan sistem listrik otomatis dimana jika tidak ada
pemakaian diruangan tertentu otomatis sensor akan menangkap dan mematikan
listrik sehingga warga bisa menghemat listrik yang berpengaruh terhadap
pemakaian listrik negara tersebut.
5. Jarang
terlihat pengemis, pengamen dan juru parkir ilegal di pinggir jalan walaupun
saya akhirnya bisa menemukan salah satu pengemis di kota guangzhou.
6. Para pekerja
sangat telaten dan disiplin dalam menjalankan tugasnya terbukti dengan dari
dinar pekerja umumnya sangat rajin dlama menjaga kebersihan kotanya.
Berikutnya hal negatif dari ketiga kota tersebut ;
1. Hampir
semua toilet umum para penduduknya tidak bertanggung jawab atas kebersihan
toilet. Tidak jarang saya melihat dan mencium bau yang sangat tidak bersahabat
didalam toilet tersebut.
2. Walaupun
jalan raya di kota china lebar-lebar namun para pengemudinya hampir semuanya
tidak punya aturan didalam mengendarai kendaraan. Saya pikir di kota medan
lebih parah dalam hal ini namun setelah saya ke China, wow selama ini saya
salah..hehhehe.
3. Hampir
semua warga di ketiga kota tersebut tidak mempunyai keahlian berbahasa inggris.
Termasuk di tempat hotel kita mengginap. Seharusnya di hotel berbintang empat
para pekerjanya bisa berbahasa inggris, namun disini tidak sama sekali. Jadi
coba bayangkan kesulitan komunikasi kita di kota ini. Alhamdulillah panitia
dari JR.NBA menyiapkan kita dengan seorang tour guide yang bisa berbahasa
inggris kalau tidak kemungkinan besar kegiatan bebas kita hanya di kamar hotel
saja.
Begitulah kiranya mengenai ulasan ciri khas dari
kota tirai bamabu yang saya kunjungi. Saran saya jika anda berkesempatan
mengunjungi negeri ini jangan lupa untuk mempersiapkan tour guide yang fasih
berbahasa inggris dan juga selalu sabar dalam mengunakan fasilitas umum
khususnya toilet serta banyak-banyak berdoa didalam mengendarai atau di-supiri
oleh pengemudi warga China..
Sekian dan
berikutnnya akan saya bahas agenda kegiatan kita di Jr.NBA Experience Trip 2015.
Comments
Post a Comment